Ada Daerah Yang Bebas Banjir Di Kelapa Gading
Kamis, 21 Januari 2010 | 22:28 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah diguyur hujan deras selama dua jam, sejak pukul 18.00 Wib tadi sebagian besar wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, terendam banjir.
Ketinggian air mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 30 centimeter. Dari pantauan Tempo, sepanjang Jalan Gading Indah Raya hingga Jalan Biru Laut Barat dan Utara terendam banjir.
Rudy Amrizal, Ketua RT 16/RW 12, Pegangsaan Dua, mengaku rumahnya mulai dimasuki air hingga 25 centimeter. Upaya tim penanganan banjir dengan sistem polder di RW 12 mengecewakan. Rudy mengaku sampai hari ini masih belum percaya efektivitas sistem polder dan belum mau ikut membayar iuran untuk polder. Kondisi jalan dan rumah di RW 12 sebagian besar juga terendam banjir.
Menurut Rudy, sebelum adanya polder, banjir yang ada di RW 12 tidak secepat ini datangnya. Adanya sistem polder malah membuat air hujan tidak bisa keluar dari lokasi perumahan. "RW 12 malah jadi seperti kolam, tinggal beli ikannya," kata dia.
Sedangkan Hadi Yulianto, warga Hibrida Raya 2 yang ada di sebelah utara RW 12 malah tidak digenangi banjir yang parah. Ketinggian air hanya lima centimeter. Padahal, menurut dia, pada banjir dua tahun lalu Jalan Hibrida Raya dua kali lebih parah dari RW 12. Secara geografis, Jalan Hibrida lebih rendah dari RW 12.
Edi Rasid, salah satu warga RW 12 mengatakan, di terusan Kali Sunter, Mal Artha Gading, air kali yang ada di sana belum meluap di jalan raya.
Sudirman, Ketua RW 12 yang ditemui di pompa air penahan banjir mengatakan, terjadinya banjirnya karena masih belum tercukupinya pompa air sejumlah tiga buah. Saat ini baru ada satu pompa.
Menurut Sudirman, jika pompa air di tiga pintu air RW 12 sudah tersedia, maka banjir tidak akan separah itu. "Saya masih menunggu rezeki dari langit untuk membeli dua pompa lagi," katanya.
Budi Santoso, Sekretaris Camat Kelapa Gading berharap semoga hujan tidak turun lagi secara deras. "Kita positif thinking saja dengan polder RW 12 karena pembangunan pompa dan polder masih belum final," kata dia.
Nyaris seluruh Kelapa Gading terendam banjir, namun terdapat daerah yang benar-benar kering dan tak pernah terjamah banjir sama sekali yaitu daerah Bukit Gading Villa, Villa Artha Gading dan Bukit Gading Mediterania, selain itu semuanya terendam banjir.
Menurut dia, pemerintah Kelapa Gading telah siap menghadapi datangnya banjir dengan perahu karet, pelampung, dapur umum, dan telah bekerja sama dengan berbagai instansi yang menangani banjir.
"Kalau memang banjir besar terjadi, pemerintah kecamatan akan mengungsikan warga ke tempat-tempat yang tinggi, misalnya masjid, mal, dan berbagai tempat lain," terangnya.