Senin, 10 Mei 2010

Segiempat Pertumbuhan Jakarta

Kelapa Gading - Pantai Indah Kapuk - Puri Indah - Ancol , Segiempat Pertumbuhan Baru



Menipisnya stok lahan di Jakarta dan pengembangan mall-mall baru melahirkan segiempat Gading-PIK-Puri-Ancol sebagai hunian termewah di Jakarta



Akses baru selalu berarti pertumbuhan baru. Segiempat Gading-PIK-Puri-Ancol contohnya. Mencuat setelah dibukanya akses Jl Panjang dari Kedoya (Jakarta Barat) hingga Jl Arteri Permata Hijau (Jakarta Selatan) pada 1995, bersamaan dengan rencana pembangunan tol JORR seksi W2 (Ulujami – Kebon Jeruk). Puri Indah dilirik karena makin menipisnya lahan di Kembangan dan Kedoya.

Pengembangan properti di Kembangan sudah mengarah ke bangunan vertikal. Di atas lahan 11 ha dekat kantor Walikota Jakarta Barat misalnya, sebuah grup besar akan membangun superblok Paragon City . “Kehadiran superblok itu mempercepat pengembangan Kebon Jeruk dan Permata Hijau,” kata Ali Tranghanda, pengamat dan konsultan dari Indonesia Property Watch (IPW).

Sementara prospek PIK terangkat karena pengembangan CBD yang mengarah ke Senayan. Saat ini dua proyek dipasarkan: Taman Grisenda dalam mix use PIK dan superblok Green Bay Pluit . Kalau PLuit sudah penuh, kemana lagi orang lari kalau bukan ke PIK di sampingnya ?

“Dari Puri Indah atau Pondok Indah, Senayan dan Permata Hijau mudah dicapai dan tidak terkena three in one . Jadi, Puri Indah juga bisa jadi alternatif CBD,”


Jalan tembus

Prospek segiempat Gading-PIK-Puri-Ancol itu makin kuat, karena disanalah mall mall baru dikembangkan yaitu Mall Kelapa Gading, Mall of Indonesia, mall puri indah, mall artha gading, emporium pluit, pluit village dan mall pantai indah kapuk.

Karena menjadi back up Senayan dan stok tanahnya makin terbatas, di segiempat Gading-PIK-Puri-Ancol yang dikembangkan apartemen dan properti komersial. Yang sudah terbangun dan beroperasi antara lain BGM PIK, Casa Goya, Taman Grisenda PIK, Elang Laut Residence, Puri Botanical dan Ancol Mansion.

Dari jalan layang itu akan dibangun jalan tembus hingga ke Senayan dekat Permata Senayan atau di belakang Senayan City . Agus Wardono, Wakil Kepala Dinas Tata Kota DKI Jakarta, membenarkannya meskipun ia belum bisa menunjukkan rutenya. Ditambah akses monorel yang melewati kawasan Senayan, makin lengkaplah prospek Permata Hijau. “Tinggal membenahi kapasitas jalan dan sistem angkutan umum,” kata Ali. Saat ini di bawah jalan layang Kebayoran Lama dekat lokasi Gandaria City , dibangun underpass untuk memperlancar arus lalu lintas segiempat Gading-PIK-Puri-Ancol.



Landed residensial

Sementara pilihan landed residensial ada di Kebon Jeruk yang tanahnya masih cukup luas. Harga tanahnya antara Rp.4,5 jt – Rp5,5 juta/m2, dibanding Puri Indah dan PIK yang berkisar antara Rp5,5 jt – Rp8,5 juta. Jadi, yang tidak mampu membeli di Puri Indah atau PIK, bisa ke Kebon Jeruk.

Paling tidak ada enam perumahan yang masih dipasarkan. Yang paling luas Puri Botanical Residence di Jl Joglo Raya atau Jl Meruya Selatan (tergantung dari mana masuk). Terus menyusuri Jl Joglo Raya sampai Jl Soetomo, sekitar dua kilo dari Puri Botanical, ada Puri Beta. Tapi, lokasinya sudah masuk Ciledug (Tangerang) di Jl HOS Cokroaminoto (terusan Jl Ciledug Raya).

Berikutnya di Jl Pos Pengumben dipasarkan Permata Mediterania. Di Jl Panjang masuk beberapa ratus meter ke Jl H Kelik, ada Permata Regency. Sementara di Jl Kebon Jeruk berdiri Casa Goya Town House. Sedangkan di Jl Meruya Selatan, masuk ke Jl H Juhri hanya beberapa puluh meter dari kampus Universitas Mercua Buana, dikembangkan Meruya Residence. Ada lagi Taman Kebon Jeruk (Intercon) di Jl Meruya Ilir yang masih punya sisa lahan belasan hektar, tapi sampai kini belum dikembangkan.



Permata Regency

Meskipun terpencar-pencar, lokasi berbagai perumahan itu terhubung satu sama lain. Jl Pos Pengumben yang paling dekat dengan Permata Hijau, terhubung dengan Jl Joglo Raya. Jl Meruya Selatan bertemu Jl Joglo Raya dan Jl Meruya Ilir. Sementara Jl Meruya Ilir connect dengan Jl Kebon Jeruk melalui Jl Meruya Utara. Semua jalan terhubung dengan Jl Panjang dan rute tol JORR itu. Yang paling jauh dari tol JORR Jl Kebon Jeruk. Yang paling dekat Jl Joglo Raya dan Jl Meruya Ilir.

Semua perumahan dikembangkan rapi dalam cluster-cluster dengan jalan lebar dan mulus, serta jaringan infrastruktur di dalam tanah. Bentuk rumah dua lantai dengan model beragam. Puri Botanical dan Casa Goya menawarkan rumah bergaya modern tropis, Meruya Residence gaya mediterania. Sedangkan Permata Mediterania dan Permata Regency gaya modern minimalis dan mediterania. Di Permata Mediterania rumah di bulevar utama boleh dimanfaatkan sebagai tempat usaha.

Permata Regency dikembangkan dengan konsep garden house . Konsep itu relevan untuk kawasan Kebon Jeruk yang minim ruang hijau. Jadi, perumahan dilengkapi taman dengan banyak pohon plus taman di setiap rumah. Semua rumah tanpa pagar. Sementara persis di depan perumahan terhampar hutan kota Srengseng seluas 15 ha.

Lokasi perumahan yang masuk ke dalam sekitar 500 meter dari Jl Panjang, membuat hunian makin aman dan nyaman, tidak terganggu hiruk pikuk aktivitas di koridor jalan itu. Menurut Ali Hanafia L, Direktur Century 21 Pertiwi, sole agent perumahan itu, Permata Regency akan diperluas satu hektar. Yoenazh K Azhar, Samsul Arifin Nasution



Dua Puri di Jakarta Barat

Kalau di Kembangan yang tersohor Puri Indah, di Kebon Jeruk kelak boleh jadi Puri Botanical Residence. Lahannya paling luas dan lokasi strategis: diapit Jl Joglo Raya dan Jl Meruya Selatan dan akan dilintasi jalan tol. Selain dengan tol Ulujami–Serpong dan tol JORR seksi S (Pondok Pinang – Jagorawi), jalan tol itu nanti terhubung dengan tol bandara dan tol dalam kota melalui tol JORR seksi W1 (Kebon Jeruk – Penjaringan). Jadi, Puri Botanical mudah diakses dari dalam dan luar kota .

Pengembangan perumahan dengan konsep kebun raya ( botanical garden ) menjadi selling point tersendiri. Penanaman pohon-pohon tropis di kebun raya seluas lima hektar itu sudah dimulai September 2006. Kualitas pengembangan rumah, lingkungan, dan infrastrukturnya juga bisa lebih baik ketimbang perumahan lain di Kembangan. Puri Botanical sudah memulainya dengan cluster Eugenia yang menawarkan rumah-rumah bergaya new tropical modern, sesuai konsep kebun raya itu.



Integrated area

Dalam jangka panjang Puri Botanical berpotensi menghadirkan kawasan hunian, bisnis, dan rekreasi terpadu yang belum ada di Kebon Jeruk. Pasalnya, kalau Permata Hijau penuh, orang akan lari ke Kebon Jeruk. Menurut Sanusi Tanawi, Direktur PT Copylas Indonesia , rencana itu sudah masuk dalam master plan mereka.

Bagian wilayah perumahan di sepanjang jalur bakal jalan tol itu akan dikembangkan apartemen, properti komersial, hotel, rumah sakit, area rekreasi, dan lain-lain. “Jalur tol itu akan menjadi koridor bisnis paling komplit di Kebon Jeruk,” katanya. Ia sangat optimis dengan Puri Botanical. “Dalam waktu tidak lama harga kaveling di sini akan menyamai Puri Indah dan Pantai Indah Kapuk,” tambahnya.

Sejauh ini optimisme itu cukup beralasan. Harga tanah di Puri Botanical terus meningkat. Misalnya, rumah tipe 131/126 (LB/LT) yang tahun lalu dilepas Rp.900 juta, kini dijual Rp1,2 milyar(tunai satu bulan). Hal serupa terjadi di Permata Regency. Contoh, rumah tipe 117/119 yang awal 2005 dijual Rp590 juta, kini dilepas Rp708 juta (tunai keras). Sementara harga kaveling yang tadinya Rp3 juta/m2 kini Rp3,3 juta. Sedangkan di Puri Botanical Rp3,5 juta, di Meruya Residence Rp2,7 juta.



Kelanjutan tol JORR

Sayang, realisasi pembangunan tol JORR seksi W2 itu masih tertunda-tunda karena soal tanah. Kabar terakhir PT Jasa Marga menjalin kerjasama dengan BUMD (badan usaha milik daerah) DKI untuk menggarapnya. Direktur PT Jakarta Propertindo Riko Perlambang membenarkannya. Bentuk kerjasama masih dibahas: profit sharing atau revenue sharing . Begitu pula pengelolaannya.

“Yang jelas kedua pihak sama-sama punya saham di ruas itu,” kata Bambang Sulistyo, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga. Ia berharap deal sudah tercapai akhir tahun ini. Menurutnya banyak benefit bermitra dengan DKI. “Misalnya, proses pembebasan tanah bisa lebih lancar. Harga tanah di sini mahal, rata-rata di atas Rp1 juta per meter,” ujarnya. Begitu tanah dibebaskan dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) setuju, konstruksi bisa diselesaikan dalam dua tahun.

Daftar Harga Rumah Baru Di Jakarta 2010 :


Pilihan Rumah Di Kebon Jeruk

Puri Botanical Residence lt/lb 200/220 Rp.2,3 milyar
Permata Mediterania lt/lb 180/190 Rp.2,2 milyar
Casa Goya lt/lb 200/220 Rp.2,6 milyar


Pilihan Rumah Di Ancol

The Bukit lt/lb 180/200 Rp. 2,1 milyar
The Green lt/lb 360/300 Rp.4,5 milyar
Jimbaran Residence lt/lb 180/200 Rp. 2, 5 milyar


Pilihan Rumah di Kelapa Gading

The Kew lt/lb 105/200 Rp.2.5 milyar
Royal Gading Mansion lt/lb 180/220 Rp. 2,2 milyar
Grand Orchard lt/lb 240/300 Rp.3,5 milyar


Pilihan Rumah di Pantai Indah Kapuk

BGM PIK lt/lb 144/180 Rp.2 milyar
Grisenda PIK Lt/lb 200/220 Rp.2,6 milyar
Crown Golf PIK lt/lb 225/250 Rp.3,5 milyar