Senin, 26 April 2010

Pantai Indah Kapuk Melejit

Perumahan Pantai Indah Kapuk
Hunian Mentereng dengan Tata Lingkungan Unik


JAKARTA – Pengembang perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) menawarkan sesuatu yang unik bagi konsumen. Di samping eksklusivitas yang disandang oleh perumahan mewah ini, sejak awal PIK hadir dengan konsep yang berbeda.
Sistem tata lingkungan yang ada di Pantai Indah Kapuk, memang memiliki ciri khas tersendiri, sehingga dengan mudah bisa dibedakan dengan kawasan Pondok Indah, Cibubur atau yang lain.

Dari aspek topografis, wilayah Jakarta Utara berada satu meter di bawah permukaan air laut pasang. Ini jelas me-nyu-litkan pengembangan kawasan ini sebagai tempat hunian karena sewaktu-waktu dapat dilanda banjir atau pasang. Apalagi air di kawasan ini sama sekali tidak bisa dijadikan air minum.
Dengan segala kesulitan di atas, Perumahan Pantai Indah Kapuk justru hadir sebagai solusi hunian eksklusif di wilayah tersebut. Namun kesulitan yang ada sebaliknya merupakan keunikan atau nilai plus dari PIK yang terus dicari oleh konsumen atau masyarakat.
Dalam rencana induk (masterplan) perumahan, PIK memiliki luas areal cukup besar mencapai 831 hektare. Dari luasan areal tersebut, boleh dikata hampir semua sudah dikembangkan. Dan kini pengembangan yang baru adalah 200 hektare yang berada di sektor Utara Barat. PIK terdiri dari sektor utara dan sekotor selatan. Sektor Utara tediri dari kluster BGM, Mediterania, Layar, Katamaran dan Trimaran sedangkan sektor selatan terdiri dari kluster Camar, Grisenda, Elang Laut, Manyar dan Walet.
Bulan September 2003 lalu, PT Mandara Permai selaku developer perumahan ini meluncurkan produk baru yakni Bukit Golf Mediterania.
Menurut Indra Bramono, General Affairs Manager PT Mandara Permai, dari 200 hektare itu sebenarnya sudah ada yang dikembangkan yakni lapangan golf. Sekarang yang dipasarkan adalah cluster-cluster khusus dengan unit rumah sebanyak kurang lebih 1.800 unit. Hingga kini unit yang terjual mencapai sekitar 700-an unit rumah.
“Konsepnya adalah Medi-terania, di mana masing-masing cluster punya akses cuma satu sehingga eksklusivitas oke. Yang menarik lagi, antara rumah ada jogging track, tidak menempel, kurang lebih 3 meter. Lalu ada dua country club, di masing-masing sudut Utara, Timur, Barat dan Selatan ada club house,” ujarnya kepada SH yang mewawancarai di kantornya di Jakarta, Kamis (30/10).
Di kawasan yang sedang dikembangkan ini PT Mandara Permai mengusung konsep PIK sebagai mix use area atau areal multi fungsi yakni sebagai pusat komersial dan hunian eksklusif. Di tengah hunian ada shopping arcade dengan konsep city walk. Lantas di belakang shopping arcade ada townhouse atau rumah tinggal eksklusif. Ada pula Diamond Circle yang di dalamnya bakal dibangun pusat belanja, apartemen, perkantoran, dan lain-lain.
Pada pengembangan kawasan yang 831 hektare sebelumnya, rumah hunian lebih banyak dibandingkan komersial. Ini terlihat dari total 1.600-an unit rumah mewah, sebanyak 90 persen sudah dihuni.
PT Mandara Permai dalam pengembangan kawasan PIK bersinergi dengan developer ternama lain yaitu Agung Podomoro dan Agung Sedayu Grup.

Polder System
Apa keunikan dari Pantai Indah Kapuk?
Pertama adalah sistem tata air (hidrologi) di sini mengacu pada polder system.
Menurut Indra, karena PIK berada di Jakarta Utara, yang notabene 40 persen wilayah pesisir Jakarta berada di bawah permukaan air pasang, maka selayaknya untuk Jakarta Utara satu-satunya sistem hidrologi yang bisa dipakai sebenarnya sistem polder. Sebenarnya bisa juga dengan menguruk tanah sehingga menjadi lebih tinggi, namun tetap saja apabila terjadi pasang kemungkinan banjir bisa terjadi.
Pada sistem polder, satu area tertentu akan dibatasi oleh tanggul. Nantinya air akan disalurkan dengan saluran kolektor masuk ke suatu waduk. Sampai ketinggian tertentu, air dari waduk akan dipompa ke laut. “Jika tidak diberi tanggul, air laut akan masuk. Sebaliknya kalau ada tanggul tetapi di dalam tidak ada saluran atau kanal, air tidak akan bisa ke mana-mana. Demikian pula air buangan rumah tangga dengan tricking filter akan dibuang ke waduk dan dipompa ke laut,” katanya.
Dengan demikian Indra menolak tegas bila Pantai Indah Kapuk disebut-sebut merusak lingkungan atau penyebab banjir di Jakarta Utara. Karena sebenarnya, dengan kecenderungan kawasan ini yang landai, seharusnya seluruh Jakarta Utara menggunakan sistem polder. Praktis katanya, tidak ada perubahan lingkungan yang diakibatkan oleh sistem tersebut.
Sebagai kawasan perumahan mentereng, PIK memiliki akses tersendiri ke jalan tol dalam kota. Dari Grogol jika ingin menuju PIK sudah tidak perlu ke Pluit atau Muara Karang, tetapi langsung keluar di pintu tol Kapuk Muara. Demikian sebaliknya, dari PIK dapat langsung masuk ke tol dalam kota.
“Kita punya dua akses masuk, satu dari tol dalam kota yang turun langsung di perumahan Camar dan Taman Grisenda , serta satu lagi dari bandara Soekarno-Hatta yang turun langsung di perumahan Gold Coast . Sedangkan akses ke luar ada dua yaitu dari Taman Grisenda langsung ke Daan Mogot dan Puri Indah, serta dari Mediterania lewat Pluit Karang . Dengan demikian akan mempercepat mereka yang berbisnis di Mangga Dua, Grogol, Tanjung Priok, Jakarta Barat dan sebagainya,” kata Indra menambahkan.

Badan Pengelola
Kesulitan alam yang ada oleh PT Mandara Permai diatasi dengan sejumlah langkah. Sebagai hunian eksklusif dan pusat komersial, pengembang mempersiapkan lahan hijau. Sejak perumahan ini dibangun tahun 1992, sekitar 70.000 pohon berbagai jenis telah ditanam. Tak heran bila memasuki Pantai Indah Kapuk, sejak di pintu gerbang dan sepanjang jalan/koridor utama, di sisi kiri-kanan jalan terdapat pohon-pohon dan tanaman bunga-bungaan.
Dalam hal pengelolaan kawasan, manajemen PT Mandara Permai tetap memegang kendali soal keamanan, begitu pun dengan perawatan kavling, perawatan jalan, sistem polder . Di PIK terdapat satu divisi yakni Divisi Operation and Maintenance (MO) yang menjadi semacam Badan Pengelola.
Dengan segala kelebihan yang disandang, Pantai Indah Kapuk tetap merupakan pilihan teratas bagi mereka yang mencari tempat hunian dan bisnis yang tepat di wilayah Jakarta Utara. Memang ada alternatif lain seperti perumahan Pantai Mutiara yang letaknya lebih dekat ke bibir laut, tetapi Indra tetap yakin PIK tidak akan mungkin mati.
“Saya rasa PIK tidak akan mungkin mati. Karena wilayah Muara Karang dan Pluit sudah padat. Masyarakat pasti akan mencari perumahan kita karena di sini mereka bisa mendapatkan tempat tinggal yang nyaman dan tempat bisnis yang mudah dijangkau,” katanya optimis.
Percaya atau tidak, Pantai Indah Kapuk bersama-sama dengan kawasan Kelapa Gading disebut-sebut sebagai Kepala Naga yang dalam peruntungan Cina dikatakan bakal membawa hoki (rezeki) atau berkah bagi yang tinggal di sana. Tak heran, Pantai Indah Kapuk terus dicari oleh masyarakat. (SH/rudy victor sinaga)